Teknik Valuasi dan Evaluasi Risiko Proyek Pertambangan: Discounted Cash Flow dan Real Options

Penulis: Chaesary H. Rekinagara & Defi Puspitasari

Pertambangan dan ekonomi adalah dua hal yang saling berkaitan layaknya saudara kandung karena setiap kegiatan tambang akan berhubungan dengan kelayakan ekonomi. Maka dari itu, ilmu ekonomi sangat penting untuk dipahami bagi para pelaku di industri pertambangan, baik untuk akademisi atau praktisi. Artikel ini akan membahas mengenai valuasi dan evaluasi pada proyek pertambangan.

Apa itu valuasi dan evaluasi? Apakah mereka berbeda?

Valuasi adalah usaha untuk menilai suatu asset atau bisnis atau proyek dalam unit atau satuan dolar atau mata uang, termasuk rupiah. Damodaran (2016) mengatakan bahwa valuasi tidak harus menggunakan rumus matematika kompleks, bahkan ada seninya dalam valuasi. Maka, tidak masalah jika ada perbedaan hasil dari valuasi dan analisis lainnya.

Evaluasi adalah teknik untuk menilai/men-judge performa dari suatu kegiatan atau proyek. Terminologi dari evaluasi tidak hanya spesifik dipakai dalam dunia pertambangan, tetapi juga digunakan dalam disiplin ilmu lainnya seperti evaluasi lingkungan (environmental evaluation), evaluasi bencana (disaster evaluation), dan evaluasi organisasi di suatu perusahaan.

Pada dasarnya, EVALUASI dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam mem-VALUASI proyek pertambangan

Dalam proyek pertambangan, teknik yang digunakan untuk mem-valuasi berbeda dengan proyek pada industri lain, seperti manufaktur atau perbankan. Mengapa begitu? Jawabannya adalah karena industri pertambangan memiliki karakter:

  • Industri pertambangan bersifat cyclical dimana naik turunnya tidak bisa diprediksi.Salah satu efeknya adalah perubahan harga pada industri pertambangan tergolong susah untuk diprediksi.
  • Aset industri pertambangan bisa habis (depleted).
  • Industri pertambangan sensitive terhadap variabel eksternal (harga komoditas, kondisi politik, geological risk, dll)

Bagaimana pendekatan yang dapat dilakukan untuk melakukan valuasi proyek pertambangan?

  • Income approach

Menilai proyek berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan cash flow. Metode yang biasa digunakan adalah discounted cash flow yang diaplikasikan untuk menghitung NPV. Kelebihan dari metode discounted cash flow adalah teknik ini bersifat straight forward, memperhitungkan risiko masa depan, dan mudah dimengerti bahkan untuk orang yang tidak memiliki latar belakang ekonomi. Sebaliknya, kelemahan dari discounted cash flow adalah teknik ini bersifat statik yang berarti tidak mempertimbangkan dinamika dalam perusahaan itu sendiri, memiliki potensi untuk terjadinya under value dalam mem-valuasi suatu proyek, dan sensitive terhadap asumsi.

Bagaimana cara untuk menentukan DCF (discounted cash flow)?

Dalam menentukan DCF, terdapat 3 metode yang dapat diadopsi, yaitu:

  1. Menjumlahkan risk-free interest rate (rf), mineral project risk (rmp), dan country risk (rc) (Smith, 2002)
  2. Menggunakan WACC (weighted average cost of capital) dan RADR (risk adjusted discount rate) (Kumral, 2020)
  3. Berdasarkan expert’s opinion , survei, atau hasil publikasi oleh mining analyst.

Metode lain yang dapat digunakan pada income approach ini adalah berdasarkan real options.

Real options adalah teknik yang terhitung lebih muda dibandingkan dengan DCF. Formula ini ditemukan oleh Black, Scholes, dan Morten sekitar tahun 1970-an dan formulanya dinamakan model BSM. Kelebihan dari teknik real options adalah fleksibilitas manajerial dalam memperhitungkan segala risiko di masa depan. Kelemahannya adalah formula dari model BSM ini cukup kompleks dan membingungkan

  • Market Approach

Market approach adalah pendekatan berdasarkan harga di pasar. Teknik yang sering digunakan dalam pendekatan ini adalah multiples. Multiples ini sering diaplikasikan untuk menilai saham-saham di perusahaan terbuka. Metode pada teknik ini sangat bervariasi sesuai dengan karakter industri dan keinginan investor. Kelebihan dari teknik multiples adalah relative lebih mudah dan data dapat diakses oleh umum. Sedangkan untuk kelemahannya adalah sulit untuk menemukan proyek yang bisa dibandingkan secara apple to apple dankebiasan kareana data masa lalu.

  • Cost Approach

Pendekatan ini menilai proyek berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk memulai proyek tersebut yang biasanya dilakukan saat fase eksplorasi sebelum produksi. Metode yang dapat digunakan adalah DRC (depreciated replacement cost). Kelebihan dari metode ini adalah relative lebih atraktif bagi investor dan kelemahannya adalah perlu ada kesepakatan pemilihan metode depresiasi.

Sumber:

All About Mining Webinar #1: Teknik Valuasi & Analisis Risiko Proyek Pertambangan

Narasumber: Aldian Ardian, Ph.D. (cand.)