Penulis : Bernadeta Diana

Sebagaimana hakikat industri secara umum, kegiatan pertambangan tentu tidak bisa dipisahkan dengan perekonomian. Industri pertambangan sendiri kerap disebut sebagai industri padat modal lantaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu operasional yang tidak sebentar. Terlebih, faktor risiko dalam industri ini terbilang cukup kompleks mengingat keberagaman mineral serta kondisi lokasi tambang yang memiliki macam-macam karakteristik. Dengan demikian, tentu diperlukan pertimbangan serta analisis investasi dan risiko yang matang dalam proyek pertambangan. Berikut paparan singkat terkait aspek ekonomi dalam proyek pertambangan.

Pelatihan PT Studio Mineral Batubara

Memahami aspek ekonomi dalam proyek pertambangan

Pada dasarnya, segala macam industri tentu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Hal ini berlaku juga dalam operasional industri pertambangan. Untuk itu, diperlukan pemahaman dasar terkait laporan keuangan yang meliputi laba-rugi, arus kas, serta neraca. Konsep lainnya terkait nilai uang terhadap waktu juga perlu dipahami oleh para profesional di bidang pertambangan. Konsep tersebut memiliki kaitan erat dengan investasi proyek pertambangan yang sarat akan beragam risiko, khususnya risiko ekonomi. 

Lab Studio Mineral Batubara

Mengenal analisis investasi dan risiko proyek pertambangan

Sebelum dapat dieksploitasi (diolah dan dimanfaatkan), tentu diperlukan tahapan pencarian, penyelidikan serta identifikasi karakteristik serta kualitas endapan mineral pertambangan. Selanjutnya, dilakukan pula studi kelayakan untuk mengetahui kondisi lahan secara rinci. Pada tahap ini, tentu diperlukan kemampuan analisis oleh ahli pertambangan secara mendalam guna memetakan segala macam risiko.        

Tak hanya analisis secara teknis, kemampuan analisis ekonomi, khususnya analisis investasi juga perlu dimiliki oleh para profesional di bidang pertambangan. Terdapat beragam parameter yang dapat menentukan kelayakan suatu proyek pertambangan seperti Parameter NPV, IRR, PBP, PI, BCRA, FWA, AWA, dan Hoskold formula. Sementara itu, dari segi risiko pertambangan, terdapat beberapa analisis yang perlu dikuasai yaitu analisis sensitivitas, analisis pohon keputusan (decision tree analysis), serta analisis Monte Carlo Sims.


Guna menunjang pemahaman para profesional pertambangan tentang analisis investasi dan risiko proyek pertambangan, PT Studio Mineral Batubara (PT SMB) menghadirkan Mineral Economics Training pada tanggal 25 -26  Juli 2024 mendatang. Berlokasi di Laboratorium PT Studio Mineral Batubara, materi dalam pelatihan ini akan disampaikan oleh trainer berpengalaman yaitu:

1. Ir. Aldin Ardian, S.T., M.T., Ph.D. 

(Pakar ekonomi mineral, Dosen UPN Veteran Yogyakarta)

2. Ir. Lidana Erfiandri, S.T.

(Ahli perencanaan pertambangan. Berkontribusi dalam studi kelayakan perusahaan seperti PT Vale Indonesia dan pengawasan geoteknik PT Bara Tabang) 

Investasi: Rp 10,000,000 (tax included)

Melalui training ini, peserta diharapkan akan mampu memberikan rekomendasi investasi proyek pertambangan beserta profil risikonya. 

Kembangkan potensi Anda sebagai profesional di bidang pertambangan bersama PT Studio Mineral Batubara (PT SMB). Ayo, daftarkan diri Anda segera dalam Exclusive Mineral Economics training ini melalui FORMULIR berikut. Kuota terbatas.

Editor : Chaesary Husna R.